Banda Aceh – Masih kurangnya minat orang tua yang memiliki balita memeriksakan bayinya secara berkala ke posyandu merupakan sebuah persoalan yang mesti dicarikan solusinya oleh kader-kader posyandu di gampong-gampong dalam kota Banda Aceh. Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Banda Aceh, Selasa (5/3/2013) saat membuka pelatihan pengelolaan sistem informasi posyandu di Aula kantor Camat Kuta Alam.
Kenapa ini bisa terjadi, Illiza mengatakan hal ini diakibatkan oleh tingginya tingkat income percapita warga kota Banda Aceh, dimana dengan taraf hidup yang lebih mapan para orang tua yang memiliki balita lebih memilih datang ke dokter daripada ke posyandu untuk memeriksa bayinya. Untuk itu, Illiza meminta kepada kader-kader posyandu agar memiliki kreatifitas dan meningkatkan inovasi sehingga ibu-ibu yang memiliki balita senang mendatangi posyandu. “Berikan informasi yang aktual kepada orang tua, misalnya dengan layanan SMS untuk meningatkan mereka beberapa hari sebelum waktu pemeriksaan balita. Memberikan informasi melalui pengeras suara di menasah atau masjid juga bisa, atau langsung datang ke rumah-rumah untuk mengingatkan” ujar Illiza.
Sementara itu, Ketua panitia, Nurbaiti, S. Sos dalam laporannya mengatakan pelatihan dilakukan dalam Dua angkatan, yakni angkatan I tanggal 5 Maret digelar di Aula kantor Camat Kuta Alam dan angkatan II tanggal 6 Maret digelar di Aula kantor Camat Baiturrahman. Pelatihan diikuti oleh 113 kader yang terbagi dalam Dua angkatan. Adapun tujuan dari pelatihan adalah untuk mengupayakan terselenggaranya pengelolaan system informasi posyandu yang baik. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai, lanjut Nurbaiti adalah untuk meningkatkan kualitas kader dalam rangka meningkatkan kinerja posyandu.
Turut hadir pada acara ini, Kadis kesehatan Kota dr. Media Yulizar, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) M. Rizha, Camat Kuta Alam Drs. Azhari Aiga Putra, Kabag Humas Drs. Marwan dan undangan lainnya.
(Sumber : Humas Pemko Banda Aceh / MKK)