Diskusi Pencegahan dan Penanganan Stunting dan RGG di Gampong Mulia

Banda Aceh – Ketua TP.PKK Kecamatan Kuta Alam mengadakan diskusi bersama perangkat gampong dan kader posyandu Terkait pencegahan dan penanganan stunting di Gampong Mulia pada Jum’at, 19 Agustus 2022.

Bertempat di Posyandu Bungong Jaroe, kegiatan juga turut dihadiri oleh pendamping desa.

Sekdes Mulia, Edi Rahman Lubis menerangkan kegiatan pencegahan stunting sudah dianggarkan dalam APBG serta diagendakan rapat pertriwulan dan juga terkait pembentukan rumah gizi gampong yang sesuai instruksi camat untuk dapat dijalankan disetiap gampong yang ada diwilayahnya.

“Dana sudah kita anggarkan perkasus dan jika terdapat penambahan akan kita sesuaikan kembali pada perubahan anggaran. yang sudah berjalan dikarenakan keterbatasan sarana, selama ini kegiatan disinkronkan dengan posyandu”, jelasnya.

Ketua TP.PKK Kecamatan Kuta Alam, Tri Suci Apriyenny yang turut berhadir dalam arahannya menyampaikan sejauh mana progres rumah gampong sehat digampong Mulia telah dijalankan selama ini setelah dilaunching tahun 2020 lalu.

Lanjutannya dikarenakan cakupan rumah gampong sehat sangatlah luas maka perlu menggandeng dan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti PAUD dan juga PKK dalam pencegahan stunting sementara untuk rumah gizi sendiri lebih spesifik dalam penanganan dan pencegahan stunting maka dari itu perlu kerjasama dari unsur yang berkaitan untuk menyukseskan program ini.

“Harapannya dengan adanya rumah gizi gampong tidak ada lagi anak yang mengalami stunting atau gizi buruk. Kader juga dapat diberi pelatihan. Tidak hanya sekedar launching tapi bagaimana upaya kita kegiatan ini dapat terus berkelanjutan,” Katanya.

Berdasarkan laporan dari KPM, selama ini kunjungan ke posyandu sangat kurang maka dapat dilakukan jemput bola untuk bisa mendata secara langsung. Selain itu kader juga diminta untuk dapat terus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pada orang tua.

Yenny juga berharap dikarenakan Posyandu dan RGG merupakan kegiatan yang berbeda kedepan dapat dilaksanakan secara terpisah.

“Di RGG nanti para kader bisa melakukan demo masak yang mudah untuk dibuat namun tetap memperhatikan nilai gizinya”, tutupnya. (ann)