Ini Respon Wakil Walikota Banda Aceh saat Tinjau Pasar dan Tahu Harga Daging Meugang Naik

Banda Aceh – Wakil Walikota Banda Aceh, Drs Zainal Arifin, meninjau pasar daging dalam rangka meugang menyambut bulan suci Ramadhan tahun 1442 H, Senin (12/4/2021).

Peninjauan pasar yang dilakukan Zainal Arifin itu, turut didampingi Sekda Kota Banda Aceh, Amiruddin SE MSi serta sejumlah pejabat di jajaran Pemko Banda Aceh, diantaranya Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Ir Zulkifli Syahbuddin MM.

Lalu Kepala Diskopukmdag, M Nurdin SSos, Plt Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Heru Triwijanarko SSTP MSi serta Camat Kuta Alam, Reza Kamilin SSTP.

Pada saat peninjauan tersebut, Chek Zainal sapaan akrab bagi wakil walikota Banda Aceh ini mengatakan bahwa meugang sudah menjadi budaya dan sebuah tradisi masyarakat Aceh turun temurun dalam setiap momen menyambut bulan suci Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri.

“Meugang ini sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Aceh turun temurun. Peninjuan pasar daging yang kita lihat saat ini, memang terlihat ada kenaikan harga daging di beberapa pasar,” ucapnya.

Chek Zainal menjelaskan kenaikan harga daging di hari meugang merupakan hal yang sangat lumrah dan kondisi itu hanya terjadi pada saat hari meugang.

Selebihnya, harga daging di hari-hari biasa kembali normal. Paling kenaikan daging tersebut hanya terjadi satu sampai tiga hari saat momen menyambut meugang jelang bulan suci Ramadhan atau jelang Hari Raya Idul Fitri, selebihnya kembali ke harga biasa.

“Iya, rata-rata naik dari Rp 130 ribu menjadi Rp 150 ribu bahkan sampai Rp 170 ribu per kilogramnya. Tapi, kita melihat di kalangan masyarakat tidak ada yang komplain. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah tahu bahwa kondisi meugang memang seperti itu,” jelas Chek Zainal saat meninjua ke pasar daging Peunayong.

Selain pasar Peunayong, Chek Zainal juga turut menyambangi Pasar Peuniti.

“Kita juga tidak bisa mengatur harga daging. Saya pikir ini merupakan subsidi silang kepada peternak yang rata-rata berada di garis menengah ke bawah dan anggap saja ini sedekah untuk mereka. Karena kondisi ini hanya terjadi pada saat meugang saja, setelah itu harga daging kembali normal di hari-hari biasa,” sebutnya.

(https://aceh.tribunnews.com)